Selamat siang bro & sis,

kali ini mimin mau berbagi mengenai Perguruan Tinggi atau Sekolah Kedinasan nih.

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Tau ga nih ?

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan atau disingkat dengan PKTJ merupakan perguruan tinggi vokasi dibawah Kementerian Perhubungan. PKTJ ini berfokus pada bidang Keselamatan Jalan.

PKTJ memiliki 3 Program Studi :

1. Diploma IV Rekayasa Sistem Transportasi Jalan (RSTJ)
2. Diploma IV Teknologi Rekayasa Otomotif (TRO)
3. Diploma III Teknologi Otomotif (TO)

Hai Sobat, jumpa lagi di blog ini. Hari ini aku mau berbagi tentang apa sih penyebab stress itu menurut pengalaman dan apa yang selama ini saya baca yah. Check this out....

1. Terlalu Sering Multitasking

Hayoloh, siapa disini yang terlalu sering melakukan multitasking ? Emang nggga boleh multitasking ? Boleh. Tapiii, emang jangan sering-sering sih. Kenapa ? Ya namanya juga multitasking. Kita melalukan sesuatu yang seharusnya kita fokus dan hadir dalam suatu kerjaan tapi kita malah melakukan berbagai pekerjaan. Misalnya ketika kita sedang membaca buku sambil scroll-scroll tiktok. Gimana nggak pusing yah, buku kan kaya akan wawasan, sedangkan tiktok kaya akan informasi. So yah, otak kita akan overwhelmed a.k.a kewalahan merespon itu semua. Alhasil yang kita rasakan yaitu cape secara mental dan fikiran dan tentu ini nggak bagus bila kita lakukan secara terus-menerus. So yah, kurang-kurangin multitasking yang nggak perlu yah. Kecuali nih, dipagi hari ibu-ibu yang biasanya masak sambil nyapu sambil ngurus anak dan oitu sudah menjadi habit bagi ibu tersebut ya nggak papa yah. Yang penting setelah itu perlu istirahat sejenak atau memberi jeda biar nggak stress yaaaah.

2. Kurang Menghadirkan Pikiran Saat Ini

Bila kita sedang ngumpul keluarga misalnya, jangan kita malah asik main gadget atau memikirkan jemuran kita dirumah "jangan". Karena apa,  tentu itu dapat membuat kita jadi kewalahan juga. Kalau lagi ngumpul sama keluarga kalau bisa "enjoy that present moment" kecuali memang kita ada deadline yang harus dikumpulkan sesegera mungkin. Jika nggak perlu-perlu amat hindari untuk memikirkan hal lain.

3. Meminimalisir Benda-Benda Kepemilikan

Kalau kita memiliki banyak barang yang nggak kita perlukan tentu saja dapat membuat kita sering stress. Kenapa demikian ? Karena barang-barang yang kita miliki itu membuat distraksi yang dapat membuat kita nggak fokus. Kalau kita nggak fokus alhasil kita nggak jadi kebingungan sama apa yang mau kita kerjakan. Maka dari itu sering banget aku bahas ini di blog ini bahwasannya minimalis adalah solusi yang tepat. Kalau kita mempunyai atau membeli barang berdasarkan apa yang kita butuhkan saja, tentu membuat kita nggak kerepotan buat mengurusnya. Kalau sudah memiliki barang yang berlebih selain membuat rumah jadi sesak, juga dapat membuat kita ribet mengurusnya di setiap harinya.

Halo gais, Assalamualaikum. Gimana kabarnya hari ini ? semoga sehat selalu ya. Mau ngasih reminder nih buat temen-temen semuanya yang lagi ada di fase apapun tolong banget dan plis banget buat mensyukuri apapun itu. Mungkin ada yang berat dihadapi, ada yang menyenangkan. Apapun itu, disyukuri ya gais. Penting banget ini mah. Meskipun berat sekalipun, jangan fokus ke beratnya tapi fokus ke hikmah dibalik itu dan jangan terlalu difikirin. Semua akan lewat kok atas izin Allah. Dan yang lagi ada diatas jangan lupa juga buat bersyukur. Ngerasain berada diatas pun atas izin Allah dan selalu ingat semuanya hanya titipan.

Nah ngomongin soal bersyukur nih gais, aku mau sedikit sharing. Disini aku tidak bermaksud riya' yah gais. Murni untuk berbagi dan memotivasi aja dan semua yang aku alami atas izin Allah. Jadi pada suatu malam aku, suami dan bayiku ikut acara family gathering di kantor suami. Nah pada saat malam gala diner itu aku ikut hanya sebentar untuk diner dan langsung pulang karena acaranya sampai malam dan aku dalam kondisi membawa bayi yang sudah mulai mengantuk. Dan kemudian suamiku dan rekan kerjanya melanjutkan acara gala diner. Sebelumnya insyaallah sudah rutin bersholawat dan bersyukur. Dan pada malam setelah aku di kamar aku sungguh beneran nggak tau apa hadiah utama dari family gathering itu dan hanya nyeletuk insyaAllah atas izin Allah kami dapat hadiah utama. Dan pada saat itu bener-bener belum tau apa hadiah utamanya dan langsung aku dan anakku tinggal tidur. Pada tengah malam bayiku bangun karena lapar ingin minum susu. Setelah tidur kembali suamiku pulang dan kemudian menginfokan padaku kalau ia dapat undian hadiah motor Yamaha Lexi. Masya Allah Tabarakallah, Allahumma Baarik, Alhamdulillah sekali. Dan sontak saja aku bertanya, apakah itu hadiah utama, dan kata suamiku "iya". Sungguh rizqi minallah yang datang tiada disangka-sangka. 

Dalam hal ini aku jadi inget sesuatu yang perlu aku sampaikan untuk para readers aku sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Allah berfirman sebagai berikut:”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban).” 

Hadist ini merupakan hadist yang shahih dan kita perlu mengimani adanya bahwasannya benar, Allah sesuai prasangka hambanya. Kalau hambanya berprasangka baik, maka Allah akan senantiasa memberikan kebaikan pula.

Mungkin itu sedikit sharing dari aku, semoga bermanfaat. Mungkin teman-teman sekalian ada yang pernah merasakan keajaiban dari Allah berkat sholawat, berprasangka baik, dan bersyukur bisa share di kolom komentar yah. See you