Pages

Penjelasan Ciri - Ciri dan Jenis Arthopoda - Biologi


KATA PENGANTAR
         
 Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridhonya makalah yang berjudul “ Arthropoda ” ini dapat kami selesaikan. Makalah ini disajikan dengan menggunakan bahasa indonesia dan beberapa gambar agar mempermudah dalam mendalami pengetahuan tentang filum Arthropoda yang termasuk hewan Avertebrata
          Kami mengucapkan  terimakasih kepada Ibu Kholisoh s.pd yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah mendukung untuk penyelesaian makalah ini.
          Makalah ini menjelaskan tentang Arthropoda yang meliputi ciri-ciri umum, reproduksi, cara memperoleh makan, daur hidup dan peranannya dalam kehidupan manusia.
          Semoga makalah ini memberikan manfaat. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan segalah masukan dan saran yang sifatnya membangun.
                                                                       
Bumiayu,20 Februari 2014


Kelompok IV




BAB I
PENDAHULUAN

1. 1   Latar Belakang
Dalam dunia Biologi juga mempelajari mengenai bidang bahasan Zoologi Invertebrata. Dimana Zoologi Invertebrata mempelajari mengenai hewan invertebrate baik itu morfologi, anatomi, dan juga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu atrhropoda.
Artropoda merupakan hewan dengan tubuh yang beruas-ruas. Misalnya saja lipan, insecta, dan arachnida. Sebagian dari arthropoda memiliki kegunaan misalnya saja kupu-kupu sutera yang menghasilkan benang sutera, selain itu kupu-kupu juga memiliki nilai estetika, minyak dari lipan berguna untuk minyak urut, berperan sebagai detritivor dalam ekosistem, dan ada yang untuk makanan misalnya saja  udang-udangan.
Untuk mengetahui hewan-hewan arthropoda lebih lanjut maka dilakukanlah praktikum yang  dapat membantu dalam pendiskripsian contoh-contoh dari dua pylum ini. Selain itu dengan adanya pembuatan makalah mengenai arthropoda, maka dapat membantu kita untuk lebih memahami.

1.2 Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi udang air laut dan udang air tawar , serta morfologi kepiting, kaki seribu , kelabang , laba-laba , belalang , kecoa, kupu-kupu , dan Capung.



BAB II
ISI

2.1 Penjelasan Umum
            Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.
Filum ini diklasifikasikan menjadi  4  Kelas yaitu (1) kelas Crustacea, (2) kelas Arachnoieda, (3) kelas miryapoda, (4) kelas insecta.
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
  1. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks)
  2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
  3. Bentuk tubuh simetris bilateral
  4. Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin
  5. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus
  6. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)
  7. Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka
  8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan  satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan  sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
  9. Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
  10. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)
  11. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
  12. Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

Klasifikasi arthropoda


1.  Kelas Crustacea

Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks disebut tergum. Sefhalotoraks terdiri dari satu bagian ini disebut carapace. Disebelah dorsal dari carapace terdapat suatu lekukan yang melintang dimana membagi sefhalotoraks mejadi 2 yakni bagian depan disebut chepal. Bagian belakang disebut torax. Dibagian carapace yang mencuat disebut prostomium atau rostrum. Dibawahnya terdapat sepasang mata majemuk bertangkai, sedang mulut terletak disebelah ventral dekat akhir posterior dari bagian kepala. Abdomen umumnya terdiri atas 6 buku yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut telson. Segmen pertama (buku ke-14) lebih kecil daripada segmen lain (buku 15 sampai 19 yang merupakan buku yang sama). Alat pencernaan makanan terdiri dari : mulut, esophagus, lambung, usus, anus. Alat ekskresi terdiri atas sepasang badan yang disebut green gland (kelenjar hijau). Sistem saraf terdiri dari ganglion yang disebut otak. 
Berdasarkan ukuran tubuhnya crustacea dibedakan menjadi:
-Entomostraca (hewan mikroskopik; hidup bebas sebagai zooplankton atau sebagai parasit)
contoh: DaphniaCypris virens, dan Cyclops                                   
-Malacostraca (memiliki eksoskeleton yang keras, memiliki lebih banyak jenis dibanding entomostraca) contoh: udang, kepiting, lobster


2.   Kelas Insecta
Insecta atau serangga disebut juga hexapoda merupakan kelas yang terbesar di dalam arthropoda, beranggotakan kurang lebih 675.000 spesies yang tersebar disemua penjuru dunia. Merupakann invertebrata yang hidup ditempat yang kering dan dapat terbang. Kemampuan hidup ditempat yang kering tubuhnya terbungkus oleh chitine menyebabkan insecta dapat menyesuaikan dir serta memiliki daya adaptasi yang besar terhadap lingkungan. Pembungkus tubuh mengadakan perluasan sehingga membentuk sayap.  Kemampuan terbang menolong insecta dalam mencari makanan, bertemu dengan jenis kelamin lain, serta untuk menghindarkan diri dari tangkapan musuh. Siklus hidupnya pendek sehingga menyebabkan perkembanngbiakannay cepat sekali pada keadaaan yang menguntungkan.  Ciri-ciri khusus insecta anatar lain :
1)   Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (torax) dan abdomen (perut). Pada caput terdapat antena, mata dan mulut. Pada toeax terdiri dari 3 pasang kaki yang beruas-ruas dan sepasang sayap. Pada abdomen terdriri kurang lebih sebelas buku dengan beberapa bagian terminal.
2)   Alat pencernaan terdiri atas bagian muka, bagian tengah dan bagian belakang.
3)   Jantung, jantungnya berbentuk gilik dan mempunyai anterior aorta, tetapi tidak memiliki pembuluh darah kapiler dan vena.
4)   Respirasi, respirasi dengan sistem trakea, berupa saluran yang berdinging gelang, kutikula dan bercabang-cabang. Udara yang mengandung oksigen akan sampai pada jaringan didalamnya dan terjadilah proses respirasi.
5)   Alar ekskresi terdiri dari 2 atau lebih badan yang berbentuk tabung (badan malpighi).
6)   Alat reproduksi terpisah. Pembuahan terjadi dalam tubuh. Dan pada fase terakhir akan terbungkus oleh cangkok.


Berdasarkan ada tidaknya sayap dikelompokan menjadi dua subkelas, yaitu Apterigota (tidak bersayap) dan Pterigota (bersayap). Pterigota dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu, Eksopterigota (sayap berasal dari tonjolan luar dinding), dan Endopterigota (sayap dari tonjolan dalam dinding)
Eksopterigota dibedakan menjadi:
-Orthoptera (memiliki dua pasang sayap, dengan sayap depan sempit)
contoh: kecoa, jangkrik
-Hemiptera (memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang)
contoh: walang sangit, kutu busuk
-Homoptera (memiliki dua pasang sayap yang sama panjang)
contoh: wereng cokelat, kutu daun, kutu kepala
-Odonata (memiliki dua pasang sayap seperti jala)
contoh: capung
Sedangkan Endopterigota dibedakan menjadi:
-Coleoptera (memiliki dua pasang sayap, dengan sayap depan yang keras dan tebal)
contoh: kumbang tanduk
-Hymenoptera (memiliki dua pasang sayap seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar dari sayap belakang)
contoh: semut, lebah, tawon
-Diptera (hanya memiliki sepasang sayap)
contoh: nyamuk, lalat
-Lepidoptera (memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus; tipe mulut pengisap)
contoh: kupu-kupu



3.   Kelas Myriapoda

Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu:
-Chilopoda (tubuh memanjang dan tipis; dikepalanya terdapat mulut dan antena; di tiap segmen ada sepasang kaki dan spirakel; memiliki alat penyengat yg merupakan modifikasi dari kaki) contoh: kelabang
-Diplopoda (tubuh bulat panjang; mulut terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah; pada tiap segmen terdapat dua pasang kaki dan spirakel; tidak memiliki alat penyangat; hewan herbivora; berjalan lambat; bila merasa terganggu akan menggulung badannya)
contoh: kaki seribu.



4.    Kelas Arachnoida

Kelas ini memiliki ciri-ciri sifat :
     1)      Tidak memiliki antena
     2)      Tidak memiliki rahang sebenarnya
     3)      Sepasang anggota pertama adalah penjepit yang disebut chelicerae
     4)      Tubuh terbagi atas bagian anterior yakni cephalothorax dan bagian posterior yakni   abdomen.
Arachnoidea dibagi menjadi tiga ordo, yaitu:
-Scorpionida (memiliki penyengat racun di segmen abdomen terakhir).contoh : Kalajengking
-Arachnida (abdomen tidak bersegmen; memiliki kelenjar racun)
contoh: laba-laba
-Acarina (tubuh sangat kecil)
contoh: tungau



PERAN ARTHROPODA DALAM EKOSISTEM

A. HAMA
Anggota dari filum Arthropoda yang mempunyai peran penting sebagai hama tanaman adalah kelas Arachnida (contohnya tungau) dan Insecta atau serangga.
  • Arachnida. Dalam kelas Arachnida ini yang anggotanya banyak berperan sebagai hama contohnya adalah mites atau tungau. Ciri-cirinya antara lain tubuhnya terbagi atas dua bagian, yaitu cephalothorax dan abdomen; tidak memiliki antene dan mata facet; kaki berjumlah empat pasang dan beruas-ruas; pada cephalothorax ditemukan empat pasang kaki, contohnya tungau; dan mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap
  • Insecta. Anggota dari kelas Insecta ini dikenal sebagai penyebab hama tanaman. Namun, ada juga yang berperan sebagai musuh alami, serta sebagai serangga penyerbuk. Ciri-cirinya, antara lain tubuhnya terbagi atas ruas-ruas, yaitu caput, thorax, dan abdomen; mempunyai tiga pasang kaki yang terletak pada thorax; mempunyai satu pasang antene; dan biasanya bersayap dengan jumlah dua pasang sayap (ada yang satu pasang, ada pula yang tidak memiliki sayap sama sekali)
B. PREDATOR
Contoh-contoh dari arthropoda predator, antara lain:
  • Capung. Capung berperang sebagai predator rayap dan trips pada bawang. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, kaki, ekor, sayap, toraks, dan abdomen
  • Belalang sembah. Belalang sembah berperan sebagai predator kutu daun. bagian tubuhnya terdiri dari antene, kepala, thorax, abdomen, dan tungkai
  • Kumbang kubah bulan sabit. Kumbang kubah bulan sabit berperan sebagai predator wereng. Bagian tubuhnya terdiri atas antene, kepala, thorax, abdomen, dan kaki
  • Anggang-anggang. Anggang-anggang berperan sebagai predator larva serangga. Bagian tubuhnya terdiri atas antene panjang, kepala, thorax, abdomen, dan kaki
  • Laba-laba. Laba-laba berperan sebagai predator kutu daun dan wereng. Bagian tubuhnya terdiri atas kepala, cephalothorax, kaki, dan abdomen.
C. PARASITOID
Aarthropoda parasitoid adalah serangga yang memarasit pada organisme lain (Modul Praktikum Ekologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, 2012). Berikut ini merupakan Arthropoda parasitoid, antara lain:
  • Parasitoid telur. Parasitoid telur berperan sebagai parasitoid telur pada serangga. Bagian tubunya terdiri atas antene, kepala, thorax, dan tungkai
 D. VEKTOR
Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebarkan penyakit dengan membawa patogen dari satu inang ke inang yang lain. Vektor juga merupaka Arthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari sumber
infeksi kepada induk semang yang rentan. Cirinya kakinya beruas-ruas. Contoh Arthropoda yang berperan sebagai vektor, antara lain:
  • Nyamuk. Contohnya nyamuk Anopheles yang berperan sebagai vektor penyakit malaria, nyamuk Aedes Aegepty yang berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah
  • Lalat. Contohnya lalat Tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
  • Kutu kepala. Kutu kepala berperan sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan thypus exantymaticus
E. POLINATOR
Keberadaan hewan yang berperan sebagai polinator sangat menguntungkan, baik dalam ekosistem alami maupun ekosistem pertanian. Dimana peranan tersebut sangat terkait dengan jumalh populasi dan keragamannya dalam suatu ekosistem. Contohnya semut yang berperan sebagai polinator tumbuhan kopi.

Beberapa keuntungan Arthropoda bagi manusia

Udang dan kepiting merupakan makanan sumber protein yang sangat disenangi karena dagingnya yang enak. Udang dan kepiting juga dapat dijadikan sebagai hiasan karena rangka luarnya yang keras.
  1. Kupu-kupu, lebah, dan sejenisnya menyukai bunga yang berwarna-warni. Mereka datang untuk mencari makanan yang berupa serbuk sari atau mengisap madu yang dihasilkan oleh kelenjar madu atau nek­tarium. Beberapa butir serbuk sari menempel di kepala, tubuh, atau kaki dan terbawa terbang pada saat hewan tersebut meninggalkan bunga itu. Pada waktu hewan itu mendatangi bunga yang lain untuk maksud yang sama, ada kemungkinan beberapa ser­buk sari bunga yang dibawanya menempel di kepala putik bunga yang dikunjungi, sehingga terjadilah penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Tanpa penyerbukan bunga tidak akan menjadi buah. Hewan Arthropoda merupakan perantara ber­langsungnya penyerbukan. Setiap Iebah madu yang pulang berburu serbuk sari dan madu, membawa bahan-bahan tersebut ke sarangnya. Bahan tersebut diperuntukkan sebagai makanan bagi larva yang keluar dari telur yang dihasilkan oleh ratunya. Lebah yang mengumpulkan madu tersebut adalah lebah pekerja dalam masyarakat Iebah. Madu merupakan makanan dan obat bagi manusia. Dan sarangnya juga dihasilkan malam. Seekor lebah sedang menyerbuki bunga Salvina. A. Kepala sari yang penuh serbuk sari menyenluh punggung lebah. B. Punggung Iebah yang penuh serbuk sari menyentuh kepala putik bunga lain.
  1. Ulat sutera menghasilkan benang-benang halus yang dijalin membentuk kokon. Kokon ini digunakan oleh hewan yang bersangkutan untuk pelindung pada stadium istirahat (pupa) dari daur hidupnya, dan pada saat ulat keluar dari kokon telah berubah menjadi kupu-kupu ulat sutera. Dan kokon ini manusia mampu mengolah untuk mendapatkan benang sutera sebagai bahan sandang seperti sarung dan selendang.
  2. Beberapa jenis udang yang sangat kecil seperti Daf­nia, Copepoda, Estheria, dan Conchostraca,      dengan ukuran kurang dari 1 mm, merupakan plankton dan makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar. De­ngan demikian, Arthropoda jenis ini merupakan mata rantai makanan dalam kehidupan di air. Untuk kehidupan di darat bertindak sebagai mata rantai makanan adalah Arthropoda jenis Insecta.
  3. Arthropoda dari kelompok Collembola yang men­diami permukaan tanah menghasilkan pupuk. yaitu kotorannya yang merupakan bahan humus. Humus tidak saja sebagai pupuk tetapi juga menjaga tanah agar terhindar dari erosi. Adanya humus berpeng­aruh baik terhadap kandungan air dan udara dalam tanah, sehingga tumbuhan yang tumbuh di ternpat itu dapat menyerap zat-zat hara dengan mudah.

Beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh Arthropoda bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut.

  1. Lalat, kecoa, dan semut sangat suka mengerumuni makanan atau hidangan. Hewan ini juga suka berada di tempat-tempat yang kotor, sehingga hewan-hewan ini sering membawa bibit penyakit bagi manusia.
  2. Penyakit seperti malaria. demam berdarah, dan penyakit tidur disebarkan dari penderita ke calon inang oleh hewan Arthropoda. Malaria disebarkan oleh nyamuk malaria (Anopheles), demam berdarah oleh nyamuk Aedes Aegypti, dan penyakit tidur oleh lalat Tsetse. Hewan­hewan itu bertindak sebagai vektor. Selain menyebarkan penyakit mereka juga mengisap darah.
  3. Belalang pemakan daun. Apabila belalang berjumlah sangat banyak dapat merupakan hama bagi ladang­ladang petani. Walang sangit sangat popular menyerang tanaman padi. Padi yang diserangnya menjadi matt atau hampa. Kumbang kelapa memakan pucuk kelapa, ketika pucuk itu masih menggulung. Apabila pucuk itu mekar daun kelapa terlihat seperti digunting.
  4. Beberapa jenis kumbang membuat lubang pada kayu sebagai sarangnya, seperti bangunan rumah dari kayu. Pengecatan bahan bangunan dengan ter dan cat dapat menghindari serangan Arthropoda ini
5   Arthropoda kelompok Isopoda yang tinggal di air laut atau air tawar menyerang kayu yang terendam air. Kayu menjadi berlubang-lubang karena digerek sehingga menjadi   rapuh .

Manfaat Secara Umum

Positif :
·     Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon) dan kepiting (scylla serrata)
·     Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
·     Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
·     Sebagai predator, diantaranya :
·         Capung berperang sebagai predator rayap dan trips pada bawang.
·         Belalang sembah. Belalang sembah berperan sebagai predator kutu daun
·       Kumbang kubah bulan sabit. Kumbang kubah bulan sabit berperan sebagai predator wereng.
Negatif :
·     Insecta yang sebagian besar dikenal sebagai hama tanaman.
·     Arthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. Cirinya kakinya beruas-ruas. Contoh Arthropoda yang berperan sebagai vektor adalah nyamuk Anopheles yang berperan sebagai vektor penyakit malaria, nyamuk Aedes Aegepty yang berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah (Agnestika, 2012 : 1).
3.1 Kesimpulan
1.   Ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies, contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
2.   Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariadi. Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.
3.      Arthropoda dibagi menjadi empat sub-filum, yaitu Trilobita, Chelicerata, Onychopora, dan Mandibulata.

3.2  Saran
1.   Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2.   Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistemkehidupan, Arthropoda.

Maseru Group

No comments:

Post a Comment

Jadwal Sewa Indoor Futsal, Aula, Pedang Pora, dan Mess PKTJ

Telah dibuka Sport Indoor Kampus II PKTJ Tegal untuk lapangan Badminton lhoo.... POTRET VENUE Jadwal Sewa Indoor Futsal, Aula, Pedang Pora...